RankBrain, Algoritma Baru Google yang Mengubah SEO Lama?

by Lintang Sunu 463 views0

Pernah mendengar RankBrain dari Google? RankBrain adalah artificial intelligence machine (mesin kecerdasan artifisial) yang mempelajari algoritma yang dianggap sebagai yang terbaru dan terhebat dari markas Google di Mountain View, California. Namun, yang kebanyakan dari kita belum sadari adalah seberapa cepat industri SEO itu berubah karena artificial intelligence ini. Di artikel ini akan dibahas bagaimana aturan SEO lama tidak lagi bisa diterapkan, dan langkah-langkah apa yang harus Anda lakukan ke depan untuk agar kampanye SEO yang membuat bisnis Anda berhasil.

Apa yang dimaksud dengan artificial intelligence?

Secara umum, ada tiga klasifikasi berbeda dari artificial intelligence:

  1. Artificial Narro Intelligence (ANI). Ini seperti AI untuk satu hal khusus (misalnya mengalahkan pemenang catur dunia)
  2. Artificial General Intelligence (AGI). Ini adalah ketika AI bisa melakukan semua hal sekaligus. Ketika sebuah AI dapat melakukan seperti manusia, maka AI tersebut disebut sebagai AGI.
  3. Artificial Superintelligence (ASI). Yaitu AI yang berada di level yang jauh lebih tinggi dari semua hal (yaitu melebihi kemampuan satu orang manusia).

Ketika berbicara dalam konteks RankBrain dari Google, dan mesin yang mempelajari algoritma yang saat ini dijalankan Google, berarti membahas Artificial Narrow Intelligence (ANI).

Sebenarnya, ANI sudah ada sejak beberapa waktu lalu. Misalnya, pernahkah Anda memperhatikan filter SPAM di Gmail Anda? Ya, itulah bagian dari ANI.

Di dalam ANI, ada banyak pendekatan. Para ilmuwan data mencoba mencapai AI sempurna yang dikelompokkan ke dalam lima “suku”:

  1. Simbolis
  2. Koneksionis
  3. Evolusioner
  4. Bayesian
  5. Analogis

RankBrain Google ada dalam kelompok Koneksionis. Para koneksionis meyakini bahwa semua pengetahuan dikode dalam koneksi antar syaraf di dalam otak kita. Dan strategi khusus dari RankBrain adalah apa yang para ahli di bidangnya sebut sebagai teknik perambatan balik, pencitraan kembali sebagai sebuah “pembelajaran mendalam.”

Koneksionis mengklaim bahwa strategi ini dapat mempelajari apapun dari data mentah, dengan demikian dapat juga mengotomatisasi semua penemuan pengetahuan. Google jelas-jelas meyakini ini. Pada tanggal 26 Januari 2014, Google mengumumkan bahwa pihaknya setuju untuk mengakuisisi DeepMind Technologies.

Jadi, ketika membahas tentang RankBrain, berarti bahwa RankBrain terdiri atas satu teknik khusus (perambatan balik atau “pembelajaran mendalam) pada ANI. Lalu, bagaimana RankBrain mengubah bisnis SEO?

Perkembangan eksponensial teknologi (dan AI)

Menurut waitbutwhy.com, perkembangan teknologi lebih baik dari apapun, seperti yang tertuang dalam ‘The AI Revolution: The Road of Superintelligence

Berikut seperti inilah perkembangan teknologi ini, ketika Anda melihat kembali sejarahnya:

Perkembangan Teknologi dan AI

Namun, dalam kenyataannya kita tidak dapat melihat apa yang ada di depan kita. Sehingga seperti inilah sesungguhnya yang Anda rasakan ketika Anda berdiri di sana:

Perkembangan Teknologi dan AI-2

Munculnya superintelligence

Seperti sudah dijelaskan di atas, RankBrain Google hanyalah satu bentuk ANI, yang berarti bahwa ketika RankBrain Google dapat melakukan banyak hal dengan lebih baik dibandingkan seseorang yang melakukan hal yang sama di satu bidang, namun RankBrain ini merupakan satu bentuk artificial intelligence yang relatif lemah.

Namun, kita mungkin tidak mengetahui betapa cepat kecerdasan yang “lemah” ini bisa dengan mudah berubah ke sesuatu yang kita tidak memahaminya.

SEO telah berubah selamanya

Berikut beberapa tips bagi industri SEO ketika Google menekankan artificial intelligence pada algoritma terbarunya.

Analisis regresi sekarang telah cacat serius 

Dengan pendekatan yang ada saat ini terhadap analisis regresi, para ilmuwan data menunjuk pada satu jenis website spesifik yang telah terdampak (baik positif maupun negatif) dan menyimpulkan dengan kepastian yang tinggi bahwa perubahan algoritma terbaru dari Google berkaitan dengan tipe algoritma khusus (konten maupun backlink) yang dibagikan oleh website tersebut.

Namun, tipe algoritma khusus itu tidak lagi berfungsi pada Google. RankBrain Google, yakni sebuah mesin yang mempelajari atau sebuah pendekatan pembelajaran mendalam, bekerja dengan cara yang sangat berbeda.

Di Google, ada sejumlah algoritma inti. Inilah pekerjaan RankBrain untuk mempelajari percampuran algoritma inti ini agar dapat diaplikasikan di setiap tipe hasil pencarian. Sebagai contoh, dalam hasil pencarian khusus, RankBrain mungkin mempelajari bahwa sinyal yang paling penting adalah Judul META.

Dengan menambahkan signifikansi ke Judul META yang selaras dengan algoritma bisa membawa kepada pengalaman pencari yang lebih baik. Namun dalam hasil pencarian lain, sinyal yang sangat mirip ini memiliki korelasi yang buruk bagi pengalaman pencari yang baik. Dengan demikian, algoritma lain, mungkin PageRank, sangat mungkin lebih diutamakan.

Tetap dalam satu niche untuk menghindari kesalahan klasifikasi 

Yang Google juga telah sadari adalah bahwa mereka dapat mengajari sistem pembelajaran mendalam baru mereka, yaitu RankBrain, tentang seperti apakah website yang “baik” dan seperti apa website yang “buruk”.

Ketika RankBrain beroperasi, algoritma ini pada dasarnya mempelajari “pengaturan” yang benar seperti apa untuk setiap lingkungan. Seperti yang mungkin sudah kita duga, pengaturan-pengaturan ini sepenuhnya bergantung pada vertikal algoritma di mana algoritma itu beroperasi. Sehingga, sebagai contoh dalam industri kesehatan, Google tahu reputasi sebuah website sehingga Google akan memasukkan website tersebut ke dalam puncak indeks yang mudah dicari. Semua yang terlihat seperti struktur website tersebut akan diasosiasikan sebagai kelompok yang “baik.” Begitu juga, setiap situs yang terlihat strukturnya sebagai situs yang dikenal spam dalam niche kesehatan akan diasosiasikan sebagai kelompok yang “buruk.”

Lantas bagaimana cara kerja RankBrain terhadap kelompok-kelompok situs “baik” dan “buruk” jika sebuah website memiliki banyak kategori?

Website yang memiliki satu niche saja, misal Nike.com tentu saja dianggap sebagai website kategori baik. Namun bagiamana dengan situs How-To yang mungkin memiliki kategori?

Situs yang sudah memiliki reputasi tinggi seperti eHow.com atau Wikipedia misalnya, sudah tentu akan dikelompokkan menjadi kelompok situs baik. Namun sebuah situs yang memiliki reputasi yang bahkan mungkin belum dikenal, akan lebih mungkin untuk dimasukkan ke dalam kelompok SPAM. Sehingga, para ahli sangat menganjurkan untuk tetap fokus di satu niche agar situs Anda tetap dianggap baik oleh RankBrain Google.

Hati-hati dengan backlink

Berdasarkan prosedur klasifikasi di atas, maka sangat penting untuk berhati-hati dengan backlink Anda karena RankBrain Google tahu apakah sesuati itu berbeda dari profil backlink-nya atau tidak.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki website tentang sepatu. Seperti diketahui bahwa proses pembelajaran mendalam dari RankBrain akan berusaha membandingkan setiap aspek dari website ini degnan situs-situs terbaik dan terburuk di industri sepatu. Dengan demikian, umumnya profil backlink dari situs ini akan dibandingkan dengan profil backlink dari situs-situs terbaik dan terburuk.

Misalkan saja sebuah situs tentang sepatu yang memiliki reputasi tinggi memiliki backlink dari situs-situs tetangga: Olahraga, Kesehatan, dan Fashion.

Misalkan bahwa tim SEO perusahaan ini memutuskan untuk mulai mengejar backlink yang berasal dari semua situs tetangga itu, ditambah satu situs tetangga lain yaitu dari salah satu koneksi CEO sebelumnya di bidang industri otomotif. Mereka membangun laman marketing lintas industri dengan “penawaran gratis sepatu untuk semua kredit mobil baru” yang dipasang di situs otomotif tersebut, yang kemudian terhubungkan dengan tipe sepatu baru mereka. Benar-benar relevan kan?

RankBrain akan melihat ini dan mengerti bahwa profil backlink-nya terlihat sangat berbeda dibandingkan situs sepatu yang sudah memiliki reputasi tinggi. Parahnya lagi, RankBrain menemukan bahwa begitu banyak situs-situs sepatu yang spam yang juga memiliki profil backlink dari situs-situs otomotif.

Kesimpulannya?

Dengan demikian, sangat mungkin bahwa Artificial Intelligence dari Google akan melebihikecerdasan manusia, tetapi terkait dengan SEO, tiga poin penting adalah:

  1. Setiap lingkungan keyword kompetitif perlu dikaji
  2. Sebagian besar situs lebih baik fokus di niche-nya untuk menghindari pengklasifikasian yang salah
  3. Setiap situs harus meniru struktur dan komposisi situs-situs top yang terkait dengan niche yang ia fokusi.

Baca juga: Cara Membangun Backlink Agar Efektif bagi Mesin Pencari

Sumber: Techcruch.com

Ilustrasi: rbrowserlite.com

Tinggalkan Komentar